Pengertian dan Karakteristik Anak Tunaganda
Yang
disebut anak tunaganda adalah anak yang memiliki kombinasi kelainan
(baik dua jenis kelainan atau lebih) yang menyebabkan adanya masalah
pendidikan yang serius ,sehingga dia tidak hanya dapat diatas dengan
suatu program pendidikan khusus untuk satu kelainan saja, melaiankan
harus didekati dengan variasi program pendidikan sesuai kelainan yang
dimiliki.
Anak tunaganda biasanya menunjukkan fenomena-fenomena perlaku di antaranya :
1. Kurang komunikasi atau sama sekali tidak dapat berkomunikasi.
2. Perkembangan motorik dan fisiknya terlambat.
3. Seringkali menunjukkan perilaku yang aneh dan tidak bertujuan.
4. Kurang dalam keterampilan menolong diri sendiri.
5. Jarang berperilaku dan berinteraksi yang sifatnya konstruktif.
6. Kecenderungan lupa akan keterampilan keterampilan yang sudah dikuasai.
7. Memiliki masalah dalam mengeneralisasikan keterampilan keterampialan dari suatu situasi ke situasi lainnya.
Klasifikasi anak Tunaganda
Pada dasarnya ada beberapa kombinasi kelaianan, di antaranya:
1. Kelainan utamanya tunagrahita.
Gabungannya dapat tunagrahita atau tunanetra. Gabungan dengan tunanetrainilah yang dipandang paling berat cara menanganinya.
2. Kelainan utamanya tunarungu.
Gabungannya dapat tunagrahita atau tunanetra. Gabungan dengan tunanetra inilah yang dipandang paling berat cara menanganinya.
3. kelainan utamanya tunanetra.
Gabungannya dapat berwujud tunalaras, tunarungu, dan kelainan yang
4. Kelainanan utamanya tunadaksa.
Gabungannya dapat berwujud tunagrahita, tunanetra, tunarungu, gayaemosi, dan kelainan lain.
5. Kelainan utamanya tunalaras.
Gabungannya dapat berwujud austisme dan pendengaran.
6. Kombinasi kelainan lain.
Penyebab Anak Tunaganda
Anak
tunaganda disebabkan oleh faktor yang variatif, yang dapat terjadi pada
saat sebelum kelainan, saat kelahiran, dan atau setelah kelahiran.
1. Faktor Prenatal :
ketidaknormalan kromosom komplikasi-komplikasi pada anak dalam
kandungan ketidakcocokan Rh infeksi pada ibu, kekurangan gizi ibu yang
sedang mengadung, serta terlalu banyak menkonsumsi obat dan alcohol.
2. Faktor Natal :
Kelahiran prematur kekurangan oksigen pada saat
keiahiran luka pada otak saat kelahiran.
3. Faktor natal :
Kepala mengalami kecelakaan kendaraan ,jatuh ,dan
mendapat pukulan atau siksaan ,
4. Nutrisi yang salah :
Anak tidan dirawat dangan baik, keracunan makanan
atau penyakit tertentu yang sama, sehingga dapat
berpengaruh tehadap otak (meningitis atau encephalities).
Prevalensia Anak Tunaganda
mengingat
belum ada defininsi yang dapat diterima secara umum tentang anak
tunaganda, maka tidak ada gambaran yang akurat tentang prevalensi anak
tunaganda. jika menggunakan analog di Amerika Serikat, maka jumlah anak
tunaganda berkisar sekitar 0,05% sampai dengan 0,1% dari populasi usia
sebaya. Berdasarkan asumsi bahwa jumlah anak tunaganda di Indonesia
proporsinya sama dengan yang di Amerika Serikat, maka jumlah anak anak
usia sekolah di Indonesia yang sekitar 60 juta orang, maka anak
tunaganda Indonesia sekitar 99.000 anak sampai 110.000 anak.
LAYANAN PENDIDIKANNNYA
Pada
masa lalu,tunaganda secara rutin dipisahkan dari sekolah regular,bahkan
sekolah Khusus .Namun sejak tahun 80-an layanan pendidikan bagi anak
tunaganda semakin mendapat perhatian di tengah-tengah masyarakat,
dengan mendirikan sekolah-sekolah khusus. Demikian juga program-program
pendidikan bagi anak
tunaganda semakin dikembangkan untuk anak usia
sedini mungkin.setidak-tidaknya program pendidikan lebih diorientasikan
untuk meninmgkatkan kemandirian anak.untuk menjaga efekvitas program
pendidikan,maka program seharusnya mengakes empat bidang utama, yaitu
bidang domestik, rekreasional, ,kemasyarakatan, dan vokasional.Hasil
asesmen ini mungkinkan dapat membantu dalam merumuskan tujuan yang
lebih fungsional.Sementara itu dengan pengajaran seharusnya mencakup,di
antaranya:ekspresi pilihan, komunikasi,pengembangan keterampilan
fungsional,dan latihan keterampilan sosial sesuai dengan
usianya,menyadari akan kondisi obyektif anak anak tunaganda,maka
pendekatan multidipliner adalah penting.Oleh karena itu orang-orang
yang sesuai dalam mengatasi anak tunaganda,seperti terapis bicara dan
bahasa,terapis
bicara dan bahasa,terapi fisik dan okupasional
seharusnya bekerjasama dengan guru-guru kelas,guru-guru khusus dan
orangtua,karena perlajuan yg lebih cocok untuk mengatasi anak-anak
tunaganda berkenaan dengan masalah ketererampilan adalah memberikan
layanan yang terbaik daripada yang diberikan ditempat terapi yang
terpisah.Untuk dapat menjamin kemandirian menjamin kemandirian anak
tunaganda dalam proses pembelajaran perlu didukung dengan penataan
kelas yang sesuai,alat bantu dalam meningkatan keterampilan
fungsionalnya.
Integrasi dengan anak seusia merupakan komponen
lainnya yg penting.menghadirin sekolah regular dan berpartisipasi dalam
kegiatan yg sama dengan anak-anak normal adalah penting untuk
pengembangkan keterampilan sosial dan persahabatan,di samping dapat
mendorong adanya perubahan sikap yg lebih positif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar